Bagian 14: Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia

Self Portrait Nurel Javissyarqi by Wawan Pinhole, 2013
Self Portrait Nurel Javissyarqi by Wawan Pinhole, 2013

(kupasan ke nol dari sebelum paragraf ketiga, lewat esainya Dr. Ignas Kleden)
Nurel Javissyarqi

“Wahrheiten wollen erkannt und festgestellt, eben bewahrheitet sein; die Wahrheit selbst bedarf dessen nicht, sondern sie ist es, die allein bewährt, was irgend als wahr erkannt sein und gelten soll.” “Segala kebenaran maunya diketahui dan dinyatakan, dan juga dibenarkan; kebenaran itu sendiri tidak perlu akan itu, karena ialah yang menunjukkan, apa yang diketahui benar dan harus berlaku.” (Paul Natorp, Individuum und Gemeinschaft, diterjemahkan oleh Dr. Mohammad Hatta). Lanjutkan membaca “Bagian 14: Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia”

Bagian 13: Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia


(kupasan keenam dari paragraf kedua, lewat esainya Dr. Ignas Kleden)
Nurel Javissyarqi

Mitos angka tiga belas, banyak yang mengira sebagai nomor kesialan, mungkin ada yang menganggapnya hingga ke tataran mempercayai. Sebab kini menemui bilangan ke 13, saya kan membuka selaputan penuh kalimat pada paragraf satu dan dua dari esainya IK, melalui kaca mata tiga dimensi. Lanjutkan membaca “Bagian 13: Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia”