(kupasan kelima dari paragraf tiga dan empat, lewat esainya Dr. Ignas Kleden)
Nurel Javissyarqi
“Dunia pelajaran, ilmu pengetahuan, tidak mengenal perbedaan golongan-golongan tinggi-rendah, atau kaya-miskin.” (Confucius).
I
Bismillahi-rahmani-rahim…
Bagian ini dan seterusnya, mulai mengalami pergeseran besar-besaran dari bebagian lalu. Meski tetap mendedah paragraf IK, namun porsinya menjadi sampiran. Ini tidak lebih karena kekecewaan saya oleh kesalahkaprahan akbar di beberapa tempat pandangan SCB, yang tampak terlampau dholim pada ajaran agama pun terhadap dalil akli ilmu pengetahuan, sehingga tidak menghasilkan keilmuan kecuali ditopang asap para spekulan. Sampirannya setitik tekan semata dan lebih lapang menyoroti hikmah para pendahulu Timur-Barat yang kerap berlainan pendekatan, maka saya di sini berikhtiar menyeiramakan perolehannya. Lanjutkan membaca “Bagian 19: Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia”