Bagian 13: Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia


(kupasan keenam dari paragraf kedua, lewat esainya Dr. Ignas Kleden)
Nurel Javissyarqi

Mitos angka tiga belas, banyak yang mengira sebagai nomor kesialan, mungkin ada yang menganggapnya hingga ke tataran mempercayai. Sebab kini menemui bilangan ke 13, saya kan membuka selaputan penuh kalimat pada paragraf satu dan dua dari esainya IK, melalui kaca mata tiga dimensi. Lanjutkan membaca “Bagian 13: Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia”

Bagian 10: Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia


(kupasan ketiga dari paragraf kedua, lewat esainya Dr. Ignas Kleden)
Nurel Javissyarqi

Sebelum masuk bagian ini, izinkan menulis perihal keheranan saya pada penyair atau yang mengakui identitas dirinya tersebut, namun ungkapannya telah melampaui batas sejarah kodrat iradat insani. Oleh saking keterlaluan menggumuli kata-kata, seakan ‘kata’ menjelma sekutu terbaik seolah gerak hasratnya mampu memerintah kalimat atau bahasa sedari kekuasaan hidup dengan pandangan sebelah mata, tidak menengok profesi lain juga memakainya. Ataukah hilaf tidak merasai gerakan terlembut kehidupan dari Sang Maha Hidup yang senantiasa mengatur segenap indra, mengurus planet-planet beserta peredaranya, tidak terkecuali menghadiahi nafas-nafas bagi tukang-tukang syair. Lanjutkan membaca “Bagian 10: Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia”