(kupasan keenam dari paragraf awal, lewat esainya Dr. Ignas Kleden)
Nurel Javissyarqi
Bagian ini menuntaskan tulisan-tulisan sebelumnya mengenai paragraf awal IK, serupa balutan muakhir demi pijakan lanjut. Saya mulai dengan sedikitnya ‘merevisi’ pandangan kritikus Maman S Mahayana di bukunya “9 Jawaban Sastra Indonesia” sebuah orientasi kritis, terbitan Bening Publishing, cetakan tahun 2005, Bagian IV: “Sarana Pendekatan Sastra,” dahan ke 8 yang berjudul “Sastra dan Filsafat,” halaman 343. Di bawah ini terambil dua paragraf pembukanya, bagi pondasi langkah ke muka. Yang disesuaikan dengan keimanan sorot mata saya dalam berproses kreatif, yang berangkat dari buah keyakinan setelah membaca ke belakang, untuk memperoleh kepurnaan sepadu-padan kehidupan. Lanjutkan membaca “Bagian 7: Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia”