Saya tak menyangka kalau buku “Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia” bakal dibedah di Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin. Jangan-jangan ini lamunan saja, karena kebetulan tengah baca ulang buku susunannya ‘Paus Sastra Indonesia’ yang bertitel “Kontroversi Al-Qur’an Berwajah Puisi,” Grafiti 1995, tentunya lagi berseberangan. Lanjutkan membaca “Membayangkan Bedah Buku MMKI di PDS H.B. Jassin”
Kandungan Buku Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
Cover Depan:
Nurel Javissyarqi
Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra
MEMBONGKAR MITOS KESUSASTRAAN INDONESIA
Buku Pertama: Esai-esai Pelopor Pemberontakan Sejarah Kesusastraan Indonesia Lanjutkan membaca “Kandungan Buku Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia”
Penyakit Banyak Bertanya, Malas Membaca, Enggan Berpikir *
Nurel Javissyarqi
Seperti hari biasanya, mengelilingi kota Reyog sambil mengukir masa memahat waktu di kedalaman kalbu, kadang menghitung usia apa saja yang terlintas. Betapa damai jalan-jalan terlewati; menyusuri pemandangan alam ke Pulung, memutari keindahan telaga Ngebel yang pepohonannya tinggi menjulang, dan dedaunnya melambai ringan merekam jejak perjalanan, mungkin kelak diceritakan oleh angin musim pergantian. Lanjutkan membaca “Penyakit Banyak Bertanya, Malas Membaca, Enggan Berpikir *”
Kalimire’ng (Sungai Mendengar) “Burung Gagak dan kupu-kupu” *
Nurel Javissyarqi
Saya tahu Kota Gresik sejak duduk di bangku sekolah Mts, sewaktu pertama kali naik bus sendiri ke Surabaya, dengan maksud ke Tunjungan Plaza sekadar ingin menikmati suasana Kota Pahlawan. Saat melewati wilayahnya, saya disuguhkan berhektar-hektar tambak garam serta gudang-gudangnya; pada lintasan itu saya terpesona kerjanya kincir angin pula para petaninya yang tekun mengalirkan air laut ke ladangnya, dan kala menjelma butiran garam dikeruknya pelahan di bawah terik mentari. Lanjutkan membaca “Kalimire’ng (Sungai Mendengar) “Burung Gagak dan kupu-kupu” *”