Nobel Sastra, antara Pram dan Doris

Alimuddin
blog.harian-aceh.com

PENYERAHAN nobe sastra selalu memunculkan perdebatan setelahnya. Pro kontra bermunculan. Siapa yang lebih berhak dan apa alasannya menjadi tema ulasan?

Beberapa tahun belakangan, menjelang pemberian hadiah Nobel Sastra, nama Pramoedya Ananta Toer santer dibicarakan. Pramoedya menjadi satu-satunya sastrawan dar Indonesia yang menjadi nominasi beberapa kali untuk memdapatkan hadiah sastra paling prestisius itu. Akan tetapi, meski sering diunggulkan untuk mendapatkan nobel sastra, Pramoedya tidak pernah mendapatkan nobel itu sampai menghembuskan nafas terakhir di tahun 2006. Lanjutkan membaca “Nobel Sastra, antara Pram dan Doris”

Goenawan Nilai Pram Egois

Diskusi Sastra Karya Pramoedya Ananta Toer

Syarifudin
suarakarya-online.com

Sastrawan Pramoedya Ananta Toer telah meninggal dunia, 30 April 2006 lalu. Jasadnya pun telah dikebumikan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat. Bagaimana dengan karya-karya sastra yang telah dilahirkannya? Apakah ikut “terkubur” seiring meninggalnya novelis kelahiran Blora, 6 Februari 1925 itu? Jawabnya, “Tidak!” Lanjutkan membaca “Goenawan Nilai Pram Egois”

Pertukaran Pendapat antara Goenawan Mohamad dan Pramoedya Ananta Toer

Pertukaran Pendapat antara Goenawan Mohamad dan Pramoedya Ananta Toer

Betapa superfisialnya retorika Neo Pujangga Baruisme Goenawan Mohamad dibanding bahasa otobiografis Pramoedya Ananta Toer! Kita bisa gampang menilai siapa yang cuma berbasa basi dalam pertukaran pendapat di bawah!!! (Saut Situmorang)

Surat Terbuka buat Pramoedya Ananta Toer

Goenawan Mohamad
Tempo, Edisi 000409-005/Hal. 96 Kolom Lanjutkan membaca “Pertukaran Pendapat antara Goenawan Mohamad dan Pramoedya Ananta Toer”