Bagian 25: Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia


(kupasan ke empat dari paragraf lima dan enam, lewat esainya Dr. Ignas Kleden)
Nurel Javissyarqi

I
Taufiq Ismail: “Enak jadi penyair daripada yang lain.”

A Mustofa Bisri: “Enaknya gimana?”

Taufiq Ismail: “Kalau orang baca syair sampean keliru, misalnya. Yang disalahkan ndak sampean, yang disalahkan dirinya sendiri.”

A Mustofa Bisri: “Wah saya ndak paham ini, terlalu tinggi.”

(Ceramah Gus Mus pada acara Haflah Seni dan Budaya dalam Peringatan Tahun Baru Islam 1428 H di Pekalongan). Lanjutkan membaca “Bagian 25: Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia”