(kupasan ke tiga dari paragraf lima dan enam, lewat esainya Dr. Ignas Kleden)
Nurel Javissyarqi
Dialog Imajiner Mohammad Yamin tentang “Deklarasi Hari Puisi Indonesia.” (I-VII)
III
Yamin: “Kenapa tidak ambil data dari karya-karyaku, Nurel?”
Nurel: “Buku-buku Bapak berada di Lamongan, sedang saya kini di Ponorogo. Ya semoga sebelum catatan ini rampung, bisa pulang dulu ke kampung halaman.”
Yamin: “Kelanjutan daripada ini apa?”
Nurel: “Saya lagi memikirkannya Pak, tepatnya memilih beberapa kemungkinan.” Dan…
*** Lanjutkan membaca “Bagian 24 (III): Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia”